
Tahu hape P20 Pro keluaran Huawei? Tentunya sudah pada ngerti lah ya sama hape yang satu ini. Hape flagship pada jamannya dengan kamera yang mantab dan masih menggunakan Android.
Meskipun sudah dimakan usia, hape ini masih saya gunakan sebagai hape sehari-hari. Ukurannya yang ringkas, kamera yang cukup mantab, dan spesifikasi yang lega, rasanya kok hape ini masih cukup nyaman digunakan di tahun 2024 ini.
Namun, ada bagian yang selalu tidak bisa digunakan terus-menerus yaitu baterai. Sama seperti baterai Redmi Note 8, baterai di P20 Pro ini juga sudah teriak-teriak kembung, dan lagi-lagi cover belakangnya sedikit terangkat. Itu tandanya minta diganti dengan yang baru.
Daftar Isi
Umur Panjang, Part Masih Tersedia
Tapi kan kita tahu, hape ini sudah berumur, dirilis pada tahun 2018 dan ini artinya sudah genap 6 tahun usianya, ya sudah seperti anak yang duduk di bangku sekolah SD kalau itu manusia Indonesia. Cukup tua, namun part baterainya ternyata cukup tersedia di marketplace. Meskipun kita tahulah akan seperti apa performanya, yang pasti tidak bisa seperti baterai ori-nya.
Kamera yang Tetap Mantab
Namun, biarpun begitu, ada banyak hal yang membuat saya tetap betah dengan Huawei P20 Pro. Salah satunya, tentu saja, adalah kameranya. Dengan setup triple kamera Leica yang terdiri dari lensa utama 40 MP, lensa monokrom 20 MP, dan lensa telefoto 8 MP, hasil foto yang dihasilkan masih bisa bersaing dengan hape keluaran terbaru. Warna yang dihasilkan oleh kameranya begitu hidup, detailnya tajam, dan mode malamnya tetap mengagumkan. Bahkan, saat saya membandingkannya dengan kamera hape mid-range di tahun 2024 ini, Huawei P20 Pro masih bisa berdiri gagah dengan hasil jepretannya. Apalagi jika digunakan untuk mengambil foto di outdoor dengan cuaca yang cerah, sepertinya hape ini sangat bersahabat dengan awan.
Desain Premium yang Abadi
Selain itu, desain bodinya juga masih terasa premium. Dengan material kaca di bagian belakang dan bingkai metal, hape ini tetap memberikan kesan elegan saat digenggam. Tidak seperti banyak hape modern yang hadir dengan bodi plastik, Huawei P20 Pro membawa kenangan akan era di mana desain hape sangat diperhatikan. Warnanya yang ikonik seperti Twilight, yang memadukan gradasi ungu dan biru, masih membuat orang menoleh saat melihatnya.
Dukungan Software yang Terbatas
Namun, tentu saja ada kekurangan lain selain baterai yang mulai menua. Salah satunya adalah dukungan software. Huawei P20 Pro terakhir kali mendapat update sistem operasi pada tahun 2020 dengan Android 10 dan EMUI 10. Artinya, sudah empat tahun sejak terakhir kali ada pembaruan. Banyak aplikasi modern yang mulai tidak kompatibel atau berjalan kurang optimal. Tapi, buat saya yang lebih sering menggunakan hape ini untuk keperluan fotografi, media sosial, dan browsing ringan, hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah besar.
Cerita Tentang Mode Portrait
Oh ya, ada cerita menarik tentang bagaimana hape ini masih menjadi andalan saya untuk urusan dokumentasi. Beberapa waktu lalu, saya menghadiri acara pernikahan seorang teman. Di saat semua orang sibuk memotret dengan hape terbaru mereka, saya hanya perlu mengandalkan mode portrait Huawei P20 Pro. Hasilnya? Banyak yang memuji kualitas foto saya. Bahkan, ada yang bertanya apakah saya menggunakan kamera DSLR! Saya hanya tersenyum dan berkata, “Ini cuma hape lama, kok.”
Performa yang Masih Bisa Diandalkan
Di sisi performa, chipset Kirin 970 yang digunakan Huawei P20 Pro memang sudah mulai terasa uzur jika dibandingkan dengan prosesor modern seperti Snapdragon 8 Gen 2. Tapi, untuk kebutuhan sehari-hari seperti chatting, streaming video, atau bermain game ringan, performanya masih bisa diandalkan. RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB juga masih cukup memadai, meskipun tentu saja sudah kalah jauh dibandingkan dengan standar hape flagship saat ini yang rata-rata memiliki RAM 12GB atau lebih.
Ketahanan Fisik yang Mengagumkan
Satu hal yang cukup membuat saya bangga adalah ketahanan fisiknya. Meski sudah berulang kali terjatuh, Huawei P20 Pro tetap kokoh dan hanya mengalami goresan kecil di bagian bodi. Ini membuktikan bahwa material yang digunakan benar-benar berkualitas. Bandingkan dengan hape zaman sekarang yang terasa lebih rapuh dan mudah rusak.
Tips Merawat Hape Jadul
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa umur panjang sebuah perangkat elektronik seperti hape sangat bergantung pada bagaimana kita merawatnya. Saya selalu memastikan untuk menggunakan casing pelindung dan screen protector sejak pertama kali membeli. Selain itu, saya juga berusaha untuk tidak terlalu sering mengisi baterai hingga 100% atau membiarkannya habis hingga 0%, karena hal tersebut dapat mempercepat degradasi baterai.
Mengganti Baterai
Bicara soal baterai, meskipun baterai ori sudah tidak tersedia, ada beberapa brand baterai aftermarket yang cukup bisa diandalkan. Salah satu tips dari saya jika ingin mengganti baterai adalah membaca review pengguna di marketplace sebelum memutuskan untuk membeli. Pastikan juga untuk memilih toko yang menyediakan garansi, karena baterai adalah komponen yang cukup krusial.
Refleksi Terhadap Hape Modern
Di tahun 2024 ini, memang sulit untuk menemukan hape yang benar-benar sempurna. Banyak flagship modern yang hadir dengan fitur canggih seperti layar lipat, pengisian daya super cepat, atau kamera 200 MP, tapi seringkali mengorbankan hal-hal kecil yang sebenarnya penting bagi pengguna sehari-hari. Misalnya, ukuran yang terlalu besar hingga sulit digunakan dengan satu tangan, atau absennya jack audio 3.5mm yang masih dibutuhkan oleh banyak orang.
Kesimpulan
Huawei P20 Pro, meskipun sudah tergolong jadul, tetap menawarkan keseimbangan yang jarang ditemukan pada hape modern. Ukurannya pas di tangan, kameranya luar biasa, dan performanya cukup memadai untuk kebutuhan harian. Saya rasa inilah yang membuat saya sulit untuk beralih ke hape lain, meskipun godaan untuk upgrade selalu ada.
Tentu saja, ada saat-saat di mana saya merasa iri melihat fitur-fitur baru di hape flagship terbaru. Misalnya, kemampuan merekam video 8K atau refresh rate layar 120Hz yang super mulus. Tapi, pada akhirnya, saya kembali sadar bahwa kebutuhan utama saya adalah sebuah hape yang bisa diandalkan untuk aktivitas sehari-hari, bukan sekadar pamer fitur canggih yang jarang saya gunakan.
Bagi kamu yang masih memiliki Huawei P20 Pro atau hape flagship jadul lainnya, jangan buru-buru untuk menggantinya. Selama masih bisa digunakan dan memenuhi kebutuhanmu, kenapa harus buru-buru membeli yang baru? Lagipula, dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, membeli hape baru berarti harus siap menghadapi fakta bahwa perangkat tersebut akan terasa biasa saja dalam waktu kurang dari dua tahun.
Jadi, apakah saya akan terus menggunakan Huawei P20 Pro di tahun-tahun mendatang? Jawabannya tergantung pada seberapa lama perangkat ini bisa bertahan. Tapi satu hal yang pasti, saya akan selalu mengenang hape ini sebagai salah satu perangkat terbaik yang pernah saya miliki. Kamera mantab, desain premium, dan performa yang cukup andal membuatnya sulit untuk dilupakan. Bahkan jika suatu saat saya harus beralih ke perangkat lain, Huawei P20 Pro akan tetap memiliki tempat spesial di hati saya.
Leave a Reply